Hikmah iedul Adha
Umat islam setiap tanggal 10 dzulhijah merayakan hari raya
Iedul adha,berbeda dengan umat yang
lain
setiap
hari perayaan yang dilakukan oleh umat islam pasti mengandung hikmah dan
pelajaran yang terkandung didalamnya.Perayaan Hari istimewa pasti tidak akan
lupa terhadap penyembahan dan pengagungan kepada Tuhannya,Idul Adha yang setiap
tahun dirayakan mengandung hikmah2 yang bisa dipetik dan diambil pelajarannya
oleh umat Islam dari perjalanan hidup nabi Ibrahim as.
Diawali dengan sholat Iedul Adha berjamaah sebagai bentuk
rasa syukur dan puji-pujian terhadap Rabbnya kemudian diiringi dengan penyembelihan hewan
qurban
Tentu rangkaian ritual yang dilakukan oleh umat Nabi
Muhammad bukanlah hasi rekayasa Nabi Muhammad,ritual ibadah inil tak lepas dari
rangkaian peristiwa dan syariat Nabi-nabi
sebelumnya dari Nabi Adam kepada Nabi Ibrahim sampai kepada Nabi
Muhammad yang sudah disyariatkan Allah untuk diteruskan kepada umat Nabi
Muhammad SAW.
Sering disebut Idhul qurban ,iedhul haji(lebaran
haji),karena ritual haji yang mengikuti
syariat Nabi Ibrahim yang dilakukan oleh jutaan lebih kaum muslimin dari segala
penjuru dunia,merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan antara ajaran Nabi Ibrahim dan ajaran Nabi Muhammad adalah
sama bersumber dari Tauhidullah
Kita masih ingat akan perjuangan dan pengorbanan keluarga
Nabi Ibrahim yang atas perintah dan petunjuk Allah SWT membuka lembaran sejarah,dimana tanah tandus
tanpa harapan menjadi tanah yang penuh berkah,yang dengan kemudian tanah yang
tandus itu menjadi tempat Umat Islam
dari segala penjuru dunia berkumpul,datang ke tanah suci Mekkah untuk memenuhi
panggilan suci dari Rabb nya untuk memuliakan Allah mengerjakan Haji
keBaitullah.
Pada waktu itu Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk hijrah
kenegeri Mekkah yang tandus tanpa kehidupan dengan membawa istri dan anaknya
(Nabi Ismail as)yang masih bayi.Setelah
sampai dikota Mekkah Nabi Ibrahim segera
meninggalkan anak dan istrinya.
Dengan lemah lembut
Siti Hajar bertanya kepada suaminya :”Mengapa kau tinggalkan kami ditempat yang gersang yang tidak ada
tanda-tanda kehidupan ini?”pertanyaan itu diulang sampai 3x dengan tidak
dijawab oleh Nabi Ibrahim,akhirnya
pertanyaan dirubah oleh Siti Hajar,Apakah
ini semua kau lakukan atas perintah Allah?” Kemudian dengan cepat dan pastii
dijawab oleh Nabi Ibrahim bahwa semua yang dilakukan atas perintah Allah.Lalu
perempuan Sholeha kulit hitam bekas budak yang dimerdekakan itu dengan pasti
menjawab :”Kalau ini semua kehendak Allah SWT,pergilah….saya ridho… Tidak
apa-apa kau tinggalkan kami berdua saja,karena saya yakin Allah tidak akan menelantarkan dan menyia-nyiakan
hambanya”.
Kemudian ditengah terik panas matahari dan gersang ,sang
bayi kecil Ismail mulai menangis kelaparan dan kehausan , air susu sang ibu
Siti Hajar kering tidak keluar lagi,Si bayi kecil itu menangis terus dan sang
ibu mulai kebingungan mencari sumber air untuk minum,mencari air kesana kemari
tidak ditemukan air, sementara sibayi tergeletak sendiri ditengah padang pasir
gersang…
Siti Hajar berlari kesana kemari kebukit Marwa mencari-cari sumber mata air kemudian kembali lagi kebukit Shoffa untuk melihat keadaan anaknya yang masih terus
menangis meronta-ronta (dapat di bayangkan bagaimana keadaan seorang ibu yang
kebingungan melihat anaknya yang masih
bayi menangis kelaparan,sementara tidak ada makanan dan
air),Siti Hajar terus beusaha mencari karunia Allah walaupun secara teori
sebetulnya tidak mungkin ada mata air
ditengah padang tandus itu.Tetapi Siti Hajar yang yakin akan pertolongan Allah
terus berusaha mencari yang akhirnya
ditengah kepanikkan sang ibu yang melihat
anaknya menangis meronta-ronta,menendang-nendangkan kakinya sang ibu
hendak menggendong anaknya tetapi dari
tendangan kaki anaknya keluar percikan air yang lama kelamaan air itu semakin
banyak saja…..
Dengan serta merta sang ibu Siti Hajar mengumpulkan air
sambil berucap,Zammi….Zammi yang artinya
kumpul,kumpullah dan memang air itu
terus datang berkumpul menjadi kubangan mata air,yang kemudian air itu terkenal
dengan air Zam-zam.
Air Zam-zam adalah lambang keimanan dan kerja keras yang tidak kenal putus asa .
Air Zam-zam masih terus ada sampai kini tidak akan pernah
habis walaupun berjuta-juta orang meminumnya
Keimanan dan kerja keras Siti Hajar telah merubah tanah
tandus tanpa harapan menjadi tempat suci
yang selalu dikunjungi umat Islam dari seluruh penjuru dunia.
Peristiwa lari-lari kecil dari bukit Shofa kebukit Marwa
diabadikan oleh Allah dalam rukun Haji.
Keadaan kota Mekkah setelah adanya mata air Zam-zam menjadi
menarik perhatian kafilah-kafilah yang lewat,sebelum adanya mata air zam-zam
orang tidak ada yang singgah dikota Mekkah ini,karena daerahnya yang panas,tandus
tidak ada sumber air…
Tetapi setelah mereka mengetahui adanya air zam-zam banyak
yang singgah untuk melepas lelah dan dahaga dari perjalanannya,ada yang sekedar
mampir untuk melepas lelah tetapi ada yang akhirnya menatap dikota itu,jadilah
kota itu didiami oaring-orang yang menetap didaerah tersebut.
Siti Hajar dan Ismail pun tidak sendiri lagi mereka berdua
menetap bersama orang-orang yang lain
Setelah bertahun-tahun,Nabi Ismail tumbuh menjadi
pemuda,Nabi Ibrahim datang menengok istri dan anaknya,Setelah beberapa hari
Nabi Ibrahim melepas kangen bersama
istri dan anaknya,Nabi Ibrahim diuji keimanannya oleh Allah SWT.Anak yang
bertahun-tahun tidak berjumpa diperintahkan untuk disembelih lewat mimpi yang
berulang-ulang,Nabi Ibrahim dengan bijaksana
segera mengutarakan mimpinya kepada Ismail yang merupakan suatu perintah dari
Allah bahwa Nabi Ibrahim ayah Nabi Ismail akan menyembelih anaknya.
Subahanallah…anak yang sholeh dengan keimanan yang tinggi
hasil didikan ibunya yang sholeha (yang mendidik dan menanamkan keimanan kepada
anaknya)dan merawat anaknya seorang diri. sungguh luar biasa,Ismail menjawab
dengan tenang, tidak marah dan menjawab dengan bijaksana,”Ayahanda… kalau itu sudah ketetapan dan perintah Allah lakukan saja,mudah-mudahan aku
termasuk orang-orang yang sabar”.Dialog yang tidak mungkin terjadi kecuali ada
keimanan yang tinggi antara keduanya. (AshShoffat:102-111)
Kini Umat Islam melaksanakan Rukun Islam yang ke5,dating dan
menjadi tamu-tamu Allah melaksankan haji seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad
SAW mengikuti syariat dari Nabi Ibrahim as,Umat Islam yang lain dibelahan bumi
yang lainpun merayakan hari besar yaitu Iedul Adha (Hari Raya Qurban) dengan
berkurban kambing dan sapi.
Gemuruh Takbir , tahmid dan Tasbih berkumandang diseluruh
dunia Meng Agungkan Asma Allah , Umat Islam melakukan ibadah Sholat Ied
dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban,dilakukan atas dasar ketundukan
dan kepatuhan kepada Allah SWT melaksanakan syariatb yang telah ditetapkan
Allah SWT,Qs.22:37 , Qs.2:207
Maksud utama dari ibadah qurban adalah Kesediaan seorang
Muslim untuk mengorbankan harta,dan
jiwanya dijalan Allah untuk mencari ridho Allah.Tidaklah sampai daging dan
darahnya kepada Allah tetapi hanya Taqwa yang Allah terima.
Penyembelihan Qurban merupakan sebuah latihan mental menuju
pengorbanan yang sebenarnya Menanamkan ketaqwaan dihati ,komitmen dengan ajaran
Islam walaupun rintangan menghadang harus dihadapi dengan keImanan yang tinggi
dan pengorbanan`
Hakekat dari ibadah haji dan qurban adalah kosistensi dan
komitmen yang utuh pada kekuasaan Allahdengan segala manifestasinya. Pengakuan
akan kebesaran Allah tidak ada artinya tanpa diikuti dengan komitmen terhadap
aturan dan ajarannya.
Wallahu a’lam bishowwab